Tokoh perempuan yang memimpin perlawanan rakyat Aceh terhadap Belanda bernama Cut Nyak Dien. Pemantik yang menyebabkan Cut Nyak Dien sangat marah pada Belanda adalah kematian Teuku Ibrahim, suaminya.
Pembahasan
Cut Nyak Dien terlahir dari keluarga bangsawan, dan di usia 12 tahun menikah dengan Teuku Ibrahim. Suami Cut Nyak Dien adalah pejuang melawan Belanda. Selama menikah, Cut Nyak Dien terlibat aktif melakukan gerilya melawan Belanda. Sayangnya Teuku Ibrahim meninggal dalam pertempuran melawan Belanda pada 29 Juni 1878. Setelah kematian suaminya, Cut Nyak Dien bersumpah menghancurkan Belanda.
Kemudian dia menikah dengan Teuku Umar. Cut Nyak Dien semakin semangat untuk menghabisi Belanda. Keduanya sempat melakukan siasat untuk mengetahui kelemahan Belanda. Teuku Umar saat itu menyerahkan diri ke Belanda, dan berhasil mencuri senjata dan menyerak balik pasukan Belanda. Mereka berhasil membunuh Jenderal Jakobus Ludovicus Hubertus Pel. Namun kemudian Teuku Umar tertembak Belanda.
Dia lantas melanjutkan perjuangan gerilya melawan Belanda. Namun saat Cut Nyak Dien sedang sakit, anak buahnya Pang Laot berkhianat. Dia memberitahu Belanda tempat persembunyian Cut Nyak Dien di Beutong Le Sague. Cut Nyak Dien akhirnya tertangkap dan diasingkan ke Sumedang, Jawa Barat. Belanda mengasingkan Cut Nyak Dien karena takut akan ada pergerakan melawan Belanda lagi.
Pelajari lebih lanjut
Materi tentang perang Aceh pada https://brainly.co.id/tugas/891736
#BelajarBersamaBrainly
#SPJ4
[answer.2.content]